Di balik setiap hidangan lezat, terdapat cerita yang penuh dengan perjuangan, ketekunan, dan cinta. Restu Utami Dewi adalah salah satu dari mereka yang telah menorehkan kisah inspiratif dalam dunia kuliner. Penulis tujuh buku masakan yang menggugah selera ini berbagi perjalanan hidupnya yang menarik dalam podcast “Behind the Book.”
Restu, yang akrab disapa Ibu Restu (Bu Etu), bercerita tentang awal mula ketertarikannya pada dunia memasak. “Banyak orang bertanya kapan saya mulai jatuh cinta dengan masakan,” ujarnya. “Sebenarnya, saya tidak pernah sekolah kuliner secara profesional. Saya merasa ini adalah bakat yang sudah mengalir sejak kecil,” tambah penulis buku seri Go Kitchen ini.
Awal Perjalanan di Dapur
Sejak kecil, Restu sering diajak ke dapur oleh ibunya. Namun, yang menarik, sang ibu sendiri tidak pandai memasak. “Ibuku tidak bisa masak, tapi menikah dengan ayah yang punya ibu jago masak. Jadi, ketika tinggal di rumah mertua, mau tidak mau, ibuku belajar memasak,” kenangnya.
Keinginan Restu untuk memasak muncul sejak usia dini. Di usia yang sangat muda, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap dunia kuliner. Saat masih duduk di bangku kelas 4 SD, ayahnya memberikan tantangan yang mengubah hidupnya. “Ayah berkata, ‘Saya kasih uang, kalau bisa bikin uang ini jadi banyak, kamu hebat.’ Saya pun mulai jualan rujak dan dari situ tumbuh minat terhadap memasak,” katanya sambil tersenyum.
BACA JUGA: Kisah Ibu Etu, Dari Rujak Kacang Mete Hingga Jadi Seleb Medsos
Tantangan dan Peluang
Menginjak masa remaja, Restu tidak hanya berhenti di dapur rumah. Bersama teman-temannya, ia sering memasak dan mencoba berbagai resep dari majalah. Setelah lulus SMA, meskipun memiliki keinginan kuat untuk belajar di sekolah kuliner, Restu akhirnya memilih kuliah komunikasi di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Namun, kecintaannya pada dunia memasak tidak surut. Selama kuliah, ia tetap aktif membuat kue ulang tahun untuk teman-temannya. Ketika adik-adiknya pindah ke Bandung, Restu pun belajar menjadi ibu rumah tangga, yang membuatnya semakin mahir dalam urusan dapur.
Dari Hobi Menjadi Usaha
Setelah menikah dan memiliki anak, Restu mulai merintis usaha kue ulang tahun. “Tahun 2011, saya memulai usaha kue dengan brand ‘Kue Cake’’. Awalnya, tidak mudah karena harga kue saya lebih mahal dibandingkan yang lain,” ceritanya. Namun, Restu tidak menurunkan kualitas kuenya meskipun sulit menarik pelanggan pada awalnya.
Perlahan, usahanya mulai dikenal berkat ketekunannya dalam edukasi pasar. “Saya bagi-bagi brosur, pasang iklan di radio, dan membawa tester ke berbagai tempat. Titik baliknya saat seorang pelanggan penting memesan kue fondant untuk pesta besar. Dari situ, banyak yang mulai mengenal dan menyukai kue saya.”
Menemukan Resep Kesuksesan
Ketekunan Restu dalam mempertahankan kualitas dan memberikan edukasi kepada konsumen membuahkan hasil. Usahanya mulai berkembang, dan ia pun mencoba berbagai tantangan baru, seperti membuat nasi tumpeng. “Awalnya, saya belajar dari kakak ayah yang jago masak. Saya catat semua resepnya dan mengubahnya menjadi satuan yang terukur,” jelasnya.
Kini, Restu dikenal sebagai penulis buku masakan yang sukses, dengan tujuh buku yang sudah diterbitkan. Setiap resep yang ditulisnya adalah hasil dari pengalaman dan eksperimen di dapur.
Menginspirasi Lewat Buku
Buku-buku masakan yang ditulis Restu bukan hanya sekadar kumpulan resep. Mereka adalah bukti nyata dari perjalanan seorang perempuan yang gigih dan penuh dedikasi. Dari kue ulang tahun hingga nasi tumpeng, Restu berbagi rahasia dapurnya kepada dunia.
“Saya ingin orang-orang tahu bahwa memasak bukan hanya soal mengikuti resep, tapi juga tentang cinta dan ketekunan,” tuturnya. “Setiap hidangan yang kita buat adalah cerminan dari usaha dan hati yang kita berikan.”
Kisah Restu Utami Dewi adalah bukti bahwa passion dan ketekunan dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Dari dapur kecil di rumah hingga menjadi penulis buku masakan yang terkenal, Restu telah menginspirasi banyak orang untuk terus berusaha dan tidak pernah menyerah pada mimpi mereka. Dan seperti kata-katanya yang penuh semangat, “Selama kita mencintai apa yang kita lakukan, kesuksesan akan mengikuti.”