Do & Dont yang Wajib Diketahui Orangtua tentang MPASI

koleksi-resep-bayi-balita

Mengajarkan pola makan sehat dan benar sejak anak mengenal makanan pertamanya memang tidak mudah. Ada banyak hal yang perlu orangtua ketahui agar anak tidak sampai menjadi picky-eater atau gemar melakukan ‘aksi demo’ tutup mulut.

 

koleksi-resep-bayi-balitaMengajarkan pola makan sehat dan benar sejak anak mengenal makanan pertamanya memang tidak mudah. Ada banyak hal yang perlu orangtua ketahui agar anak tidak sampai menjadi picky-eater atau gemar melakukan ‘aksi demo’ tutup mulut.

Nah, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan para orangtua ketika menyiapkan makanan bayi.

Cara mengolah: direbus, dipanggang, microwave, atau dikukus. Dikukus dapat mempertahankan kandungan vitamin dan mineral di dalam sayuran dan buah.

Penambahan cairan (susu, sari buah, atau air mineral) sebaiknya setelah pure buah dan sayuran dihaluskan. Kemudian, diberikan kepada bayi atau disimpan di dalam frezer.

Tidak menggunakan ASI atau susu formula yang sebelumnya telah dibekukan untuk mengencerkan pure dan kemudian dibekukan kembali.

Jika menyimpan pure bayi jangan pernah menggunakan wadah gelas, jika tidak ada label ‘aman untuk dibekukan’. Tuangkan pure ke dalam cetakan plastik es batu (kapasitas 1 ons), tutup dengan plastic wrapping atau aluminium foil, lalu masukkan ke dalam frezer. Jangan lupa beri label waktu masuk dan batasannya (maksimal disimpan dalam frezer selama 1 bulan). Jika akan digunakan, hanya dengan cara dicairkan atau dipanaskan kembali.

Pure makanan bayi buatan sendiri dapat disimpan lebih selama 48 jam (meski hingga 72 jam masih aman) di dalam kulkas. Ini adalah batas maksimum menghambat pertumbuhan bakteri dan perubahan rasa. Sedangkan jika disimpan di dalam frezer (suhu di bawah 0 derajat) lebih lama lagi, yaitu 3—6 bulan. Para ahli menganjurkan untuk menggunakannya sebelum waktu 1 bulan.

Setelah pure dimasak jangan langsung disimpan di dalam kulkas. Tunggu 2-3 jam sampai agak dingin lalu dimasukkan ke dalam kulkas. Penyimpanan ini bisa bertahan sampai 48 jam. Cara paling cerdas dan aman adalah menyimpan suatu sumber makanan masih dalam bentuk bahan dasar. Misalnya panggang kentang setengahnya dihaluskan dan setengahnya ditutup aluminium foil, lalu disimpan di dalam kulkas.

Jangan pernah menyimpan kembali sisa makanan yang telah diberikan kepada anak. Hal ini bisa mengontaminasi makanan yang berasal dari air liur (saliva).

Makanan pertama dan perkenalan bayi (awal 6 bulan pertama): advokad, pisang, ubi jalar, tepung beras, pir, peach, labu kuning, pepaya, mangga (manis), apel, plum, zucchini, kacang polong hijau, wortel, kacang-kacangan, beras, oatmeal.

Mangga boleh diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan jika rasanya benar-benar manis. Bisa dimasak (dikukus/direbus) jika bayi belum bisa menerima makanan dengan serat agak kasar (makanan mentah).

Untuk makanan bayi usia 8-10 bulan:
Sayur dan buah dipotong atau dicincang. Mulai perkenalkan daging, pasta, dan produk susu (keju dan yoghurt), kuning telur (masak dan dihaluskan), serta tofu. Perkenalkan juga buah dalam bentuk mentah. Saat sayur dan buah dimasak cukup dihaluskan menggunakan garpu atau dilumatkan agak kasar.

Kreatiflah memadupadankan makanan. Jangan ragu mencoba campuran makanan yang menurut kita aneh dan tidak enak dimakan. Siapa tahu bayi Anda justru berselera dengan rasa unik itu. Misalnya: tumis daging giling, brokoli, tomat, dan keju yang disajika  dengan saus jeruk. Buat puding ayam yang menggunakan air kaldu ayam. Bisa juga campuran tepung beras, pure buncis, dan air jeruk manis. Rasanya mungkin tidak terbayang oleh kita tapi bagi bayi yang belum kenal rasa dan ingin mencoba berbagai rasa bisa menjadi lebih menarik untuk disantap.

Informasi di atas selengkapnya bisa Anda baca dalam buku Koleksi Resep Bayi & Balita yang disusun oleh Tim Dapur Sehat. Buku terbitan Kawan Pustaka ini bisa menjadi pendamping orangtua dalam menyajikan makanan bagi anak yang masih bayi dan balita. Di dalamnya terdapat lebih dari 300 resep sehat untuk bayi dan balita, mulai dari pure, bubur halus, tim saring, makanan padat, hingga kudapan. Tidak hanya itu, buku ini dilengkapi juga dengan informasi Angka Kecukupan Gizi (AKG), tip seputar permasalahan bayi dan balita, serta susunan menu mingguan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kawan Pustaka | Penerbit Buku