SERIAL MEMANFAATKAN STOK DAGING KURBAN
Masih menyimpan daging sapi kurban Idul Adha di lemari es? Jangan disimpan lama-lama. dalam keadaan mentah. Mari olah dengan cara dikukus (steaming) seperti anjuran memasak gaya Eating Clean.
Mengukus adalah memasak daging sapi dengan memakai uap air yang mendidih, di atas nyala api sedang hingga daging sapi empuk, dan lunak. Pengukusan akan membuat ‘ekstrat sari rasa’ daging sapi keluar, hingga rasanya gurih, manis dan kaya gizi. Setelah dikukus pun masakan masih tetap bisa disimpan di lemari es, atau dibekukan di freezer. Sebaiknya tak lebih dari 3 hari, agar nilai gizinya masih komplet.
Dengan dikukus dalam wadah terutup, atau dibungkus memakai daun pisang, atau sayuran, uap panas yang terjebak di dalamnya, tidak bisa keluar. Akibatnya, air yang keluar dari daging selama proses pengukusan berlangsung, membuat daging matang dengan sendirinya, tanpa daging harus bersentuhan langsung dengan uap panas yang berasal dari air mendidih di bawah saringan panci pengukus. Cara ini menghasilkan masakan daging yang sehat, lembab, empuk, lunak, dan ‘ngeprul’ tanpa harus kehilangan nutirsi baiknya.
Sayangnya, memasak daging sapi dengan cara dikukus kurang begitu diminati banyak orang. Ini lantaran masakan daging sapi yang dikukus terkesan monoton, biasa-biasa saja. Tidak seperti masakan daging sapi yang digoreng, atau dipanggang/dibakar. Padahal dengan sedikit sentuhan kreatifitas, memasak daging sapi dengan cara dikukus bisa tampil lebih menggunggah selera.
Ada 3 teknik mengukus daging sapi yang berbeda, dengan kemasan pembungkus yang berbeda pula. Mari pelajari tekniknya, agar tidak salah langkah.
Teknik 1, menggunakan pinggan tahan panas
- Iris 500 gram daging sapi melintang serat setebal lebih kurang ¼ cm. Masukan ke dalam pinggan tahan panas. Tambahkan bumbu beef teriyaki (resep ada di buku GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.108-109), atau bumbu lada hitam (resep ada di buku GO KITCHEN 2/@restuutamadewi/hal.52-53). Aduk rata.
- Tutup dengan penutupnya. Jika tidak ada penutupnya, tutup dengan kertas alumunium foil. Diamkan 1-2 jam di lemari es, sambil sesekali dibalik-balik, agar bumbu meresap rata.
- Kukus di atas nyala api sedang 20-25 menit, hingga daging lunak, dan empuk. Sesekali aduk daging ayam matang merata.
- Buka penutupnya. Taburkan sayuran keras seperti kentang, ubi, wortel, lobak, labu kuning, jagung manis, putren, bawang bombay yang sudah dipotong-potong di atasnya
- Kukus lagi 3-5 menit menit hingga sayuran empuk. Angkat. Sajikan selagi panas.
Teknik 2, menggunakan panci kaserol
- Tusuk-tusuk daging sapi dengan 2 bilah garpu lemas, agar pori-pori daging terbuka, dan daging matang cepat. Potong daging bentuk dadu ukuran 1×1 cm
- Masukan daging, bumbu ulek, dan bumbu iris/ atau bumbu lain sesuai selera ke dalam panci kaserol. Aduk rata. Tutup. Diamkan 1-2 jam di lemari es, sambil sesekali diaduk-aduk, agar bumbu meresap rata.
- Letakan panci kaserol di atas nyala api sedang, dan tumis hingga daging kaku. Beri air sedikit. Adak hingga mendidih. Tutup. Biarkan panci kaserol menjadi hangat.
- Panaskan panci pengukus panas di atas nyala api kecil. Masukan panci kaserol. Kukus -20-25 menit hingga matang.
- Jika suka, taburkan sayuran keras seperti kentang, ubi, wortel, lobak, labu kuning, jagung manis, putren yang sudah dipotong-potong di atasnya. Tutup kembali.
- Kukus kembali 3-5 menit hingga seluruh bahan matang. Angkat. Sajikan selagi panas.
Teknik 3, dibungkus daun pisang batu
- Cincang 500 gram daging sapi hampir halus (kasar). Sisihkan.
- Buat bumbu halus sesuai selera Anda. Atau gunakan racikan bumbu halus dari buku GO KITCHEN 1 atau 2 karya @restuutamidewi:
½ resep bumbu balado pete (GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.36-37)/.
½ resep bumbu halus satai maranggi (GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.48-49)/
½ resep bumbu empal daging gepuk (GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.53-54)/
½ resep sambal goreng jeletot, (GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.70-71)/
½ resep bumbu telur balado (GO KITCHEN 1/@restuutamidewi/hal.7 6-77).
- Campur dan aduk daging cincang dengan bumbu halus hingga rata. Diamkan 10 menit agar bumbu meresap.
- Taruh setiap 2 sendok makan adonan daging memakai daun pisang batu. Bubuhkan daun salam, daun jeruk purut, cabai rawit utuh, daun kemangi, atau serai yang dimemarkan di atasnya. Bentuk tum dan semat dengan biting. Kukus di atas nyala api sedang 30-45 menit hingga matang semerbak. Angkat. Sajikan selagi panas dengan nasi merah.
TIP
Agar cita rasa masakan daging kukus bungkus daun lebih sedap, sebelum dicampur ke daging, sebaiknya bumbu halus, dan bumbu iris ditumis hingga harum dan matang. Baru campur dengan daging sapi cincang. Dengan cara ini, aroma bumbu mentah tidak terdeteksi ketika masakan sudah jadi.
Teknik 4, dibungkus sayuran
Jika adonan daging sapi cincang berbumbu seperti teknik di atas (baca teknik 3) sudah selesai dibuat, adonan bisa dibungkus kol atau caisim, bukan dibungkus daun pisang. Jadi kol maupun caisim pembungkus bisa ikut dimakan. Sajikan dengan siraman saus atau dicocol sambal.
Jika suka, ke dalam adonan tambahkan irisan halus suun yang sudah direndam hingga empuk, wortel yang diiris dadu kecil, jamur kuping segar yang dicincang halus, buncis yang diiris melintang halus, atau daun singkong rebus peras, cincang halus. Biar adonan kaya rasa, dan sarat gizi
Caranya:
- Siapkan beberapa lembar daun kol yang lebar. Masukan ke dalam panci berisi air panas mendidih, masak sebentar saja hingga layu. Angkat. Masukan dalam air dingin. Tiriskan. Buang tulang tengahnya yang keras. Lap agar tidak terlalu basah.
- Ambil selembar daun kol. Taruh 2 sendok makan adonan di salah satu sisinya. Lipat sisi kiri dan kanan ke tengah, lalu gulung perlahan sambil agak dipadatkan (seperti risoles). Jika perlu ikat dengan benang katun, agar gulungan tidak terbuka.
- Taruh kol berjajar rapi dalam pinggan tahan panas. Bekas lipatan menghadap ke bawah agar tidak terbuka saat dikukus. Kerjakan yang sama untuk sisanya hingga selesai.
- Kukus 30-45 dalam panci pengukus panas di atas nyala api sedang, hingga matang. Angkat.
- Sajikan kol gulung dengan siraman saus atau dicocol sambal racikan.
foto: pixabay.com