Payet merupakan benda kecil yang bisa memberi arti besar apabila diperlakukan dengan sentuhan sulam dari tangan terampil. Namun, tidak semua orang menganggap kegiatan menyulam payet ini mudah dilakukan. Nah, untuk memudahkannya ikutilah beberapa tip berikut ini:
- Pilih payet berkualitas baik, warnanya tidak mudah luntur, bahan payet tidak mudah patah atau pecah, lubang tidak terlalu kecil, sehingga tidak terbuang karena tidak bisa tembus dengan jarum jahit dan benang.
- Persiapkan bahan dan alat. Pasangkan kain yang telah diberi motif pada paan ram, gunting, jarum, dan benang dengan warna yang sesuai. Matikan benang setiap akan memulai dan mengakhiri penyulaman. Tusukkan jarum dari bawah ke atas kain yang akan diberi payet.
- Gunakan panduan gambar/pola. Seringkali kita bingung dan hanya menebak mengenai bentuk yang akan kita buat. Tak salah bila kita siapkan beberapa gambar gambar atau pola sebagai dasar untuk memulai pekerjaan. Walaupun bentuk dan selera sangat tergantung dari kreasi masing-masing individu.
- Pada kain bermotif, tentukan bagian mana yang harus diberi payet dan bagian mana yang kosong atau tidak diberi payet.
- Untuk bahan yang tipis atau transparan, jiplak langsung gambar yang diinginkan. Gunakan pensil khusus untuk kain.
- Untuk bahan yang tebal, gunakan kertas karbon dan pola untuk menggambar motif.
- Untuk sulam payet pada bahan bordir, pemberian payet biasanya dilakukan pada ujung-ujung permukaan bordir saja, pada garis tepi bunga atau daun. Sedangkan untuk putik bunga boleh ditambahkan payet penuh. Kalau pun sulur bordir ingin diberi payet sebaiknya kita batasi dengan jarak dan jumlah tertentu saja. Demikian juga pada motif sulam benang atau pita. Untuk menambah kesan mewah, pilih warna payet yang sama dengan warna kain.
- Tempatkan masing-masing jenis dan warna payet pada wadah tersendiri, agar memudahkan pengambilan payet pada saat menyulam. Siapkan juga wadah kosong untuk menampung payet yang rusak agar tidak tercecer.
- Paan ram atau pemindangan sebaiknya digunakan hanya pada motif yang sesuai dengan ukuran lingkaran paam ram.
- Hindari terjadinya benang kusut. Pada saat menarik jarum, panjang benang yang digunakan kira-kira 30-40 cm. Pada bagian atas kain dan payet, tahan benang yang sedang ditarik dengan bantuan jari tangan agar tidak tersimpul akibat penarikan benang tersebut. Warna benang sebaiknya sama dengan warna payet. Apabila menggunakan lebih dari satu warna payet, pilih warna yang dominan untuk warna benangnya.
- Pemasangan payet pada bahan yang telah berpola (bordir, sulam benang, atau sulam pita), dilakukan pada ujung-ujung permukaan bordir, garis tepi bunga, atau daun. Putik bunga boleh ditambahkan payet penuh. Kalau pun sulur bordir ingin diberi payet sebaiknya kita batasi dengan jarak dan jumlah tertentu saja. Demikian juga pada motif sulam benang atau pita.
- Perawatan bahan berpayet. Pencucian sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci karena payet akan rusak dan benang sulam terlepas. Rendam bahan berpayet dengan detejen, biarkan deterjen yang mencuci sendiri (tanpa dikucek atau disikat) sampai beberapa menit. Bilas dengan air tanpa diperas lalu gantung dan jemur di tempat yang teduh. Bahan yang ada payet sebaiknya tidak perlu diseterika. Jika mengharuskan, seterikalah pada bagian dalamnya sebentar saja untuk menghindari payet tidak melepuh.
Tip memasang payet ini ditulis Maya & Coly dalam buku Kreasi Sulam Payet untuk Pemula yang diterbitkan oleh KawanPustaka. Melalui buku ini, Maya & Coly tak hanya menjabarkan bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk menyulam. Melainkan pula teknik dasar dan bentuk dasar sulam payet. Mulai dari teknik sulam tabur, sulam tumpuk, sulam sambung, sampai teknik ronce (rantai) ada di sini.
Itu saja? Tentu tidak. Bentuk sulamannya pun macam-macam. Ada bentuk bunga, buah, batang atau tangkai, daun, hingga sulur. Jadi, bagi Anda yang baru akan mencoba kerajinan tangan yang satu ini, jangan ragu untuk memulainya. Karena buku ini juga dilengkapi dengan keterangan cara membuatnya.