Banyak yang bilang ta’aruf itu kayak beli kucing dalam karung. Katanya, kita nikah sama orang yang belum benar-benar dikenal. Stereotip lainnya yang beredar, setelah ta’aruf, pernikahan rentan perceraian. Tapi bener nggak sih? Atau justru ta’aruf sebenarnya bisa jadi cara yang lebih efektif buat nemuin pasangan yang sefrekuensi?
Ta’aruf Itu Apa Sih?
Singkatnya, ta’aruf itu metode perkenalan buat yang serius mau nikah, sesuai ajaran Islam. Beda sama pacaran yang kadang lebih ke romantisme dan perasaan, ta’aruf lebih fokus ke kecocokan nilai, prinsip hidup, dan kesiapan membangun rumah tangga. Jadi, bukan sekadar suka-sukaan aja.
Kenapa Ta’aruf Dibilang Berisiko?
💡 Prosesnya Singkat
Nggak kayak pacaran yang bisa bertahun-tahun, ta’aruf berlangsung dalam waktu relatif cepat. Buat yang biasa PDKT lama, ini bisa terasa buru-buru.
💡 Minim Interaksi Bebas
Ta’aruf nggak membolehkan chatting atau jalan berdua. Semua komunikasi harus lewat pendamping. Ada yang merasa ini jadi bikin susah buat benar-benar mengenal calon pasangan.
💡 Nggak Ada Fase “Bucin”
Karena fokusnya ke pernikahan, ta’aruf nggak ada fase romantis ala pacaran. Ini kadang bikin orang merasa kurang punya ikatan emosional sebelum menikah.
Ta’aruf yang Benar Itu Kayak Gimana?
Menurut Kang Shani, seorang traniner dan konsultan pernikahan yang sering bantu calon pasangan muda mengatakan ta’aruf itu efektif, efisien, dan aman jika tahu caranya.
✔ Jujur & Transparan
Jangan ada yang ditutup-tutupi. Ngomongin visi hidup, kebiasaan, kondisi finansial, dan keluarga sejak awal. Biar nggak ada drama di belakang.
✔ Ada Pihak Ketiga yang Netral
Biasanya ada ustaz, keluarga, atau teman yang bisa bantu memastikan prosesnya objektif. Jadi, nggak sekadar love is blind aja.
✔ Ngomongin Hal yang Penting
Nggak cuma soal “hobinya apa” atau “makan favoritnya apa”, tapi juga soal pola pikir, cara menghadapi masalah, dan bagaimana membangun rumah tangga bareng.
✔ Istikharah & Musyawarah
Nggak asal lanjut atau mundur, tapi pakai pertimbangan matang dan doa supaya keputusan yang diambil benar-benar terbaik.
Ta’aruf = Kucing dalam Karung?
Enggak kalau dilakukan dengan cara yang benar! Justru ta’aruf itu lebih jelas arahnya dibanding pacaran yang sering berakhir tanpa kepastian. Bukan soal seberapa lama kenal, tapi seberapa baik komunikasi dan kesiapan setelah menikah.
Karena yang dicari bukan pasangan yang sempurna, tapi pasangan yang siap tumbuh dan berjuang bareng.
Kalau menurut kamu, ta’aruf ini worth it atau masih terlalu berisiko?
Siap cari pasangan dengan minim drama?
Jadi gini, nikah itu sebenernya keren banget kalo kita punya niat yang tulus dan ngikutin sunnah Rasulullah SAW. Nikah bukan cuma soal dua orang nyatu, tapi juga ibadah yang panjang banget. Makanya, kita harus mulai dengan hal-hal yang baik. Niat doang gak cukup, kita juga harus mulai dengan cara yang bener.
Nah, kalau kamu tertarik dengan ta’aruf tapi masih bingung gimana cara yang benar, buku “Taaruf for Dummies” karya @kang_shani ini bisa jadi panduan wajib buat kamu. Dengan roadmap lengkap dari Bismillah sampai sah, buku ini bakal bantu kamu menghindari ghosting, PHP, insecure, dan drama ta’aruf yang salah kaprah.
Di dalamnya, kamu bakal nemuin langkah-langkah praktis biar ta’aruf yang kamu jalani nggak cuma sekadar ikut tren, tapi benar-benar efektif, efisien, dan aman. Jadi, kalau nggak mau lagi tersesat di jalan yang benar, buku ini wajib masuk wishlist kamu!
Masyaa Allah, buku ini bener-bener keren banget lho! Buku ini ngebantu kita buat ngatur rencana hidup nikah sesuai syariat Islam. Dengan panduan yang praktis, kita bisa siapin diri buat nikah yang penuh berkah dan sesuai ajaran agama.
Buku ini adalah panduan lengkap buat persiapan nikah mulai dari persiapan mental, spiritual, sampai hal-hal praktis sehari-hari. Cocok buat kalian yang umur 23-25 tahun dan lagi rencanain nikah yang keren dan penuh makna untuk ibadah yang panjang ini.
Yuk segera checkout mumpung sedang pre—order, klik di link ini ya..