Sarapan sangat penting bagi tubuh. Dengan sarapan, tentunya tubuh akan memiliki energi di pagi hari yang dibutuhkan sebelum beraktivitas. Sayangnya, banyak orang keliru dengan anggapan sarapan “ringan”, seperti bubur ayam, roti, atau nasi uduk yang notabene mudah didapat dan cepat disajikan. Padahal, sarapan ringan yang sebenarnya justru bisa didapatkan dari buah-buahan dan inilah pilihan paling ideal yang dijalankan oleh para food combiner.
Foto oleh: vastfield
Sarapan sangat penting bagi tubuh. Dengan sarapan, tentunya tubuh akan memiliki energi di pagi hari yang dibutuhkan sebelum beraktivitas. Sayangnya, banyak orang keliru dengan anggapan sarapan “ringan”, seperti bubur ayam, roti, atau nasi uduk yang notabene mudah didapat dan cepat disajikan. Padahal, sarapan ringan yang sebenarnya justru bisa didapatkan dari buah-buahan dan inilah pilihan paling ideal yang dijalankan oleh para food combiner.
Mengapa buah?
Pasalnya, buah mengandung fruktosa, sumber energi yang siap digunakan tanpa membebani organ cerna.
Buah apa?
Pemilihan buah yang tepat untuk sarapan sangat berpengaruh pada fase buang yang terjadi di pagi hari. Oleh karena itu, sebaiknya pilih buah yang manis, berair, dan berserat untuk sarapan. Sedangkan durian, nangka, dan cempedak tidak termasuk dalam kriteria untuk dimakan sebagai sarapan.
Apakah mengenyangkan?
Pertanyaan ini sering kali muncul dari Anda yang belum terbiasa sarapan dengan mengonsumsi buah. Semua itu memang tergantung dari seberapa banyak Anda mengonsumsi buah tersebut. Karena tubuh manusia terlalu kompleks dan unik, tentunya kebutuhan makan pun tidak dapat disamaratakan. Nah, dalam metode food combining, Anda diizinkan makan tanpa takaran tertentu dan tanpa harus ditimbang-timbang.
Seberapa banyak?
Pastinya, di awal-awal menjalankan sarapan buah mungkin kita masih perlu makan berulang-ulang, bahkan setiap jamnya. Namun, seiring waktu berjalan, food combiner akan merasa cukup kenyang dan berenergi hanya dengan makan 2 – 3 porsi buah sebagai menu sarapan.
Ada ketentuan khususnya atau tidak?
Sebenarnya, tidak ada ketentuan khusus bagi Anda yang ingin menjalankan sarapan buah. Tapi untuk mereka yang memiliki pencernaan sensitif, sebaiknya tidak mencampur semangka atau melon dengan buah lainnya dalam sekali makan. Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan rasa tak nyaman pada perut. Begitupun dengan pisang. Jika Anda ingin menjadikan pisang sebagai menu sarapan, upayakan untuk mendampinginya dengan buah lain yang banyak mengandung air.
Simpel ‘kan? Nah, kini saatnya Anda coba ubah pola sarapan Anda dengan mengonsumsi buah.
Food Combining karya Widyanti Yuliandari, S.T memaparkan seluk beluk food combining yan dibahas secara lengkap dan tuntas dengan bahasa yang mudah dipahami. Tidak hanya itu, pengalaman penulis dalam menjalankan metode ini akan membantu Anda memahami mitos dan fakta seputar food combining.
Ingin mendapatkan versi ebooknya? Dapatkan di Play Store. Ada diskon 50% setiap pembelian ebook buku kesehatan KawanPustaka*.
*) waktu terbatas!
One reply on “Sarapan Buah, Kenapa Tidak?”
Jintocky
Поиск в гугле