Mungkin itu yang dipikirkan banyak orang ketika membahas topik seks. Sebuah pembicaraan tabu yang bikin risi kuping, tapi sebenarnya bikin otak dan hati penasaran. Bicara soal seks saja lihat kanan kiri dulu karena takut ada yang nguping, apalagi baca buku tentang seks? Bisa-bisa, orang mengira kita ini orang yang aneh.
Pertama kali mendengar dan melihat cover buku berjudul Uncensored ini, saya agak kaget dan nggak menyangka saja kalau ada orang Indonesia yang ‘berani’ bikin buku seperti ini. “Ini buku seks?” tanya saya dalam hati setelah melihat gambar terong ungu besar ditambah dengan label 18+ di sampulnya. Bagi saya yang sudah biasa menulis, menyunting dan membaca artikel seks, saya tentu tahu makna gambar tersebut. Citra Ayu Mustika alias olevelove adalah nama yang asing bagi saya, namun istilah ‘tetegram’ pernah saya dengar. Oh, inikah sosok yang katanya sering bicara soal pasutri di Instagram itu?
Buku yang diterbitkan oleh Kawan Pustaka ini pelan-pelan saya baca. Sebagai Relationship Editor, saya mengapresiasi dan senang banget jika ada buku yang bisa membahas kehidupan pasutri lebih dalam. Buku yang awalnya saya kira hanya soal motivasi ini menjadi menarik karena beberapa hal.
Pertama, buku ini ditulis berdasarkan kehidupan nyata, baik itu dari penulis maupun terinspirasi dari curhatan orang lain kepada penulis. Bukan tentang bagaimana seharusnya pasutri itu, lembar demi lembar yang dipenuhi tips, tapi buku ini berisi pelajaran penting yang bisa diaplikasikan ke kehidupan pasutri. Salah satunya adalah contekan doa untuk suami ini. Walau terlihat sepele, namun ini sangat membantu mereka yang berada dalam situasi serupa.
Kedua, nggak semua orang bisa speak up soal hal-hal sensitif seperti keuangan, peran dalam rumah tangga, cara mengurus anak hingga seks. Tiga belas ribu eksemplar terjual dalam kurun waktu satu bulan, menurut saya itu adalah salah satu bukti bahwa buku ini bisa mewakili sejumlah ‘suara hati’ alias masalah rumah tangga yang ada di luar sana.
Last but not least, buku ini sangat ringan tapi informatif saat dibaca karena gaya bahasanya yang nggak membuat pembacanya seolah seperti membaca buku. Tiap halamannya nggak dipenuhi dengan barisan huruf yang monoton dan bernada baku. Mungkin karena berawal dari Instagram pula, gaya tulisannya memang apa adanya dan membuat kita seperti membaca unggahan di media sosial saja. Ditambah dengan sentuhan gambar, warna dan penulisan yang lugas, dengan boks atau poin-poin contohnya, membuat pembaca lebih mudah menangkap ide yang disampaikan.
Buku ini diharapkan bisa menjadi pemicu diskusi antara kamu dan pasangan tentang masalah di rumah tangga dan nantinya bisa mengenal diri sendiri dan pasangan dengan lebih baik. Gimana Bela, tertarik untuk membaca bukunya?
review dari https://www.popbela.com/relationship/married/megadini/review-buku-uncensored-1/full
Foto: Popbela.com/Mega Dini