Jenis hewan yang ada di dunia ini memang banyak sekali. Dari hasil penelitian, jumlah jenis hewan ini sebanyak lebih dari 1 juta. Lantas, bagaimana caranya mengelompokkan jenis hewan sebanyak itu?
Sepertinya kita harus berterimakasih sama Carolus Linnaeus yang telah bersusah payah mengklasifikasikannya. Ia mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan perbedaan dan persamaan ciri. Cara pengelompokkannya dilakukan dengan berbagai dasar, mulai dari ciri morfologi, anatomi, fisiologi, sampai sejarah evolusinya (filogeni). Sedangkan pemberian namanya menggunakan sistem nama ganda yang dikenal dengan binomial nomenclature.
Lalu, apa manfaat dari pengklasifikasian ini?
Pertama, dengan mengetahui ciri-ciri, hubungan kekerabatan, dan interaksinya di lingkungan, kita dapat mengetahui berbagai manfaatnya secara langsung.
Kedua, dengan mengetahui sifat-sifat unggul mahluk hidup, kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan.
Ketiga, pengenalan interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya dapat dimanfaatkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem memberikan manfaat bagi manusia. Misalnya, ular adalah reptil pemakan tikus di sawah. Jadi, keberadaannya bermanfaat untuk menjaga keseimbangan populasi tikus di sawah. Jika jumlah ular berkurang akibat perburuan secara masal, secara otomatis populasi tikus akan mengingkat karena tidak ada predator yang mengontrol perkembangan populasinya.
Manfaat klasifikasi hewan ini ditulis Lilis Sri Astuti, drh dalam buku Klasifikasi Hewan yang diterbitkan oleh KawanPustaka. Mulai dari penamaan ciri-cirinya, invertebrata, dan vertebrata (amphibia, reptilia, aves, mamalia, dan pisces). Buku ini juga merupakan buku pendukung pelajaran biologi siswa SMP dan SMA.