“Dia ini orang yang survival banget. Beberapa musibah ia alami, namun kembali bisa normal seperti sedia kala,” terang Maia Estianty di hadapan puluhan audience saat membuka pembicaraan soal sahabatnya, Meidivera, pada peluncuran buku “Rainbow after Cancer” di Gramedia Pondok Indah Mall Sabtu, 16 Mei 2015.
“Dia ini orang yang survival banget. Beberapa musibah ia alami, namun kembali bisa normal seperti sedia kala,” terang Maia Estianty di hadapan puluhan audience saat membuka pembicaraan soal sahabatnya, Meidivera, pada peluncuran buku “Rainbow after Cancer” di Gramedia Pondok Indah Mall Sabtu, 16 Mei 2015.
Pada kesempatan tersebut, Maia juga menceritakan bagaimana proses penyembuhan penyakit yang ia alami berkat terapi yang dianjurkan Meidivera. “Pokoknya setiap ke rumah Vera, aku itu dicekokin terus yang namanya sayuran, sementara aku ini bencinya setengah mati sama sayuran,” ujar Maia.
Vera, sapaan akrab Meidivera merupakan pasien yang divonis kanker kelenjar getah bening stadium 2B sejak tahun 2011. Ia sempat frustasi dengan kondisi tubuh akibat vonis yang dideranya. “Hidupku terasa gelap saat divonis. Aku sampai bertanya dalam hati, Ya Tuhan, kenapa harus aku yang mengalami semua ini?” ujarnya sambil berkaca-kaca.
Vera akhirnya menyadari bahwa apa yang ia alami adalah akibat dari apa yang ia konsumsi.
Berbanding Terbalik
Dengan latar belakang pendidikan di dunia kesehatan, Vera tak berhenti untuk sembuh dengan mempelajari berbagai hal tentang penyakitnya dari berbagai sumber seperti buku, internet, diskusi dengan para pakar, dan sebagainya. “Saya mempelajari semuanya sebagai bentuk tanggung jawab kepada tubuh kita sendiri, bahwa kita bisa sehat dan bisa sembuh dari berbagai penyakit,” tukasnya.
Ketika kondisi tubuhnya makin parah, ia mendapat nasihat dari pramuniaga toko yang menjual bahan makanan organik di Malaysia agar lebih sering mengonsumsi green juice dan aneka makanan organik lainnya.
“Apa yang dipelajari Meidivera selama mengenyam pendidikan di bidang kesehatan berbanding terbalik dengan apa yang ia rasakan ketika sakit,” tutur Ida Ayu Maruti, redaktur pelaksana Kawan Pustaka.
Ida menceritakan bahwa proses penulisan buku “Rainbow after Cancer” memakan waktu selama satu tahun. “Karena penulisnya, Mbak Windy, sibuk kuliah di luar negeri. Begitu juga narasumber lain seperti Mbak Vera yang punya kesibukan masing-masing. Selain itu, buku ini pun diperiksa langsung oleh Dokter yang kompeten di bidangnya. Jadi buku ini baru bisa rampung satu bulanan yang lalu,” tambahnya.
Lain halnya dengan Ina Thomas yang mengaku sedang berlomba-lomba dengan suaminya untuk hidup sehat. “Pokoknya kalau sudah tahu apa yang harus dikonsumsi dan dapat merasakan sehat, enggak ada istilah sakit itu mahal kok,” tutur istri dari Jeremy Thomas yang mengaku punya keluhan organ kulit yang terlihat menua.
Kini, Ina boleh berbangga karena makin hari kulitnya makin halus dan kencang. “Selain itu, kondisi tubuhku juga terasa bugar setelah mengonsumsi aneka sayuran organik ini,” tambahnya.
Selain kehadiran dua selebritis tersebut, acara peluncuran buku “Rainbow after Cancer” juga menghadirkan penulisnya, Windy Hartanto. Hadir juga Dr. Widya Murni, pakar kesehatan sebagai konsultan Meidivera saat divonis kanker.
Menurut Windy Hartanto, cara Vera melawan kanker sungguh menginspirasinya untuk bisa menjaga hidup sehat. “Aku juga sudah 15 tahun mengidap maag akut. Sudah berobat sana-sini, enggak sembuh juga. Dan alhamdulillah bisa sembuh berkat terapi yang diajarkan Vera, yakni konsumsi jus sayuran dan buah secara rutin,” katanya.
Windy berharap buku yang ia tulis dapat bermanfaat bagi siapa saja. “Buku ini diharapkan dapat menjaga keluarga dan orang-orang tersayang di sekitar kita untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.”
Pada acara peluncuran buku tersebut, sejumlah audience diberi kesempatan untuk konsultasi gratis dengan para narasumber seputar penyakit kanker dan terapi kesehatan alami. Selain itu, audience juga bisa melihat Vera mendemokan green smoothies dan diberi kesempatan mencicipi jus sayuran tersebut dan kefir secara cuma-cuma.