Catur merupakan permainan yang membutuhkan strategi, kejelian dalam memperhitungkan kekuatan, dan target pasti dalam mencapai kemenangan. Bahkan bisa dibilang, bermain catur di atas papan catur tidak jauh berbeda dengan berperang di medan pertempuran.
Sejak zaman dulu, papan catur dijadikan media mengatur strategi perang. Juga sebaliknya, strategi perang dijadikan teknik dalam bermain catur. Salah satunya adalah seni perang Sun Tzu yang telah menjadi legenda dan wacana di seluruh dunia, bahkan banyak diaplikasikan ke dalam aspek kehidupan manusia. Demikian juga 36 strategi Cina klasik yang merupakan filsafat-filsafat perang yang sangat terkenal dan banyak digunakan hingga kini.
Strategi ini berupa siasat-siasat, filosofi, dan seni berhadapan dengan lawan di medan pertempuran. Tujuan dibangunnya strategi ini, di antaranya, selain untuk memeroleh kemenangan, juga menjaga kehormatan.
Begitupun dalam dunia catur, seorang pecatur sejati akan memerhatikan kedua hal tersebut, kemenangan dan kehormatan. Dengan demikian, ia harus memiliki wawasan strategi yang memadai untuk memeroleh keduanya. Sebab, bermain catur tidak hanya mengandalkan otak verbal, tapi juga membutuhkan banyak daya pikir dari otak kanan.
Di dalam buku Kolaborasi Seni Perang Sun Tzu & Strategi Cina Klasik dalam Permainan Catur yang diterbikan KawanPustaka ini, terdapat pembahasan gabungan siasat seni perang Sun Tzu dengan strategi Cina klasik dari sudut pandang “psikologi perang”. Selain itu, dibahas pula beberapa contoh partai terkait dengan perang Sun Tzu dan strategi Cinta klasik dan strategi mental lainnya.
Salah satu strategi yang terdapat di dalam buku ini, di antaranya pernah dimainkan oleh juara dunia Dr. Emanuel Lasker dengan Rudolf Johanner Loman pada tahun 1903, yaitu siasat Diam-diam Melarikan Diri seperti Jangkrik Emas Berganti Kulit. Kedua pemain ini mengalami permainan yang cukup rumit, sehingga salah satunya mesti menerapkan siasat ini.
Menguasai strategi yang terdapat di dalam buku yang ditulis oleh Apendi D.O.S ini, pecatur akan memiliki kekuatan berpikir, jeli, cerdik, dan revolusioner dalam menghadapi lawannya di meja pertandingan catur.
Puncak prestasi menjadi pecatur adalah menjadi grandmaster (GM). Untuk mendapatkan gelar GM membutuhkan perjuangan dan taktik yang jitu bagi seorang pecatur. Mudah-mudahan buku Kolaborasi Seni Perang Sun Tzu & Strategi Cina Klasik dalam Permainan Catur ini bisa mengantarkan pembacanya menjadi GM, atau paling tidak menjadi salah satu sumber proses seseorang dalam mendapatkan kemenangan di meja permainan catur. Selamat mencoba dan menjadi juara!