Kisah Meidivera—seorang survivor kanker getah bening stadium 2—memang begitu menginspirasi. Kesabaran, ketabahan, serta kegigihannya dalam berjuang melawan penyakit mematikan ini patut diacungi jempol.
Kisah Meidivera—seorang survivor kanker getah bening stadium 2—memang begitu menginspirasi. Kesabaran, ketabahan, serta kegigihannya dalam berjuang melawan penyakit mematikan ini patut diacungi jempol.
Pola hidup sehat dan cara makan yang benar pun ia jalani pasca pengobatan kanker. Tidak hanya itu, Vera—sapaan akrab Meidivera—juga melakukan proses detoksifikasi untuk mendapatkan hasil maksimal.
Ya, detoksifikasi ini tidak hanya bisa dilakukan dengan mengonsumsi jus sayuran. Tetapi juga dengan cara lain, salah satunya detoksifikasi dengan coffee enema.
Sejarah coffee enema
Pada saat perang dunia ke-2, perawat-perawat menggunakan coffee enema (sejenis kopi organik untuk terapi enema kopi) kepada prajurit-prajurit yang sedang sakit untuk mengeluarkan kotoran/tinja para prajurit yang sedang terbaring sakit. Kejadian ini tidak disengaja karena para suster sudah sangat putus asa dengan keadaan para prajurit itu.
Tidak hanya itu, para suster juga menggunakan sisa-sisa kopi yang tidak diminum untuk menolong para prajurit yang kesakitan. Ternyata setelah melakukan pembersihan usus dengan coffee enema, para prajurit ini merasakan hasil yang luar biasa karena tubuhnya tidak merasakan sakit sama sekali dan staminanya pulih dengan cepat.
Kondisi tidak sengaja ini kemudian diteliti lebih dalam oleh dua orang profesor. Dan, mereka menemukan bahwa enzim yang ada di dalam kopi apabila dimasukkan dalam usus berubah menjadi enzim yang aktif. Mereka menangkap bille (butiran-butiran di dalam liver yang berisi toksin) untuk dibuang keluar dari badan.
Nah, bagi Anda yang ingin tahu tentang proses detoksifikasi melalui coffee enema, berikut adalah peralatan dan prosesnya.
Peralatan untuk melakukan coffee enema
• Siapkan air bersih (tidak mengandung klorin). Bisa menggunakan air mineral yang dijual di pasaran. Lebih bagus menggunakan distilled water (air RO atau Reverse Osmosis).
• Panci stainless steel.
• Kopi organik dengan tingkat keasaman yang rendah.
• Enema bucket (wadah enema) yang bisa dibeli di toko yang menyediakan alat-alat kesehatan.
Cara melakukannya
• Rebus 1 liter air hingga mendidih, masukkan 2 sdm coffee enema selama 5 menit. Matikan api, diamkan air sampai suhu 37 – 47 0C (hangat-hangat kuku).
• Tuangkan ke dalam bucket/ember enema, jangan lupa selang harus dalam keadaan terkunci. Buka katup selang untuk mengeluarkan udara dari dalam dan air bisa keluar melalui selang lalu kunci kembali katup selangnya. Letakkan bucket enema di atas meja setinggi 80 – 100 cm.
• Baringkan badan ke sisi kanan. Lumuri ujung selang dengan natural oil (coconut/olive oil) agar tidak iritasi/lecet, lalu masukkan selang ke dalam anus.
• Buka katup selang dan biarkan kopi mengalir masuk ke dalam usus selama 15 – 20 menit. Setelah itu, duduk di kloset dan biarkan kotoran keluar sampai selesai.
Tip melakukan coffee enema
1. Cari waktu yang santai.
2. Menenangkan pikiran dengan cara menarik napas panjang agar kita kuat menahan enema.
3. Apabila terjadi kontraksi perut melilit, pijit perut perlahan dengan gerakan memutar dari kiri ke kanan.
4. Alihkan pikiran ke hal-hal yang menenangkan perasaan, bayangkan yang indah-indah sehingga tubuh menjadi relaks. Sebaiknya tahan selama 15 menit agar detoksifikasi berjalan maksimal.
5. Jika setelah melakukan rangkaian enema masih terasa ada sisa kotoran di dalam perut, ulangi lagi enema dengan cara yang sama menggunakan air (hanya air saja).
Rainbow After Cancer karya Windy Hartanto berisi kisah inspiratif seorang survivor kanker bernama Meidivera dalam memperjuangkan hidupnya melawan salah satu penyakit mematikan itu. Melalui buku ini ia juga membagi pola hidup sehat yang sekarang dijalaninya.