Selama ini, matematika terkenal sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Namun, siapa yang menyangka jika matematika bisa digunakan untuk mendidik akhlak anak-anak kita?
Pendidikan akademik adalah penting bagi setiap insan. Namun, pendidikan akademik yang bernilai tinggi belum tentu menjamin kesuksesan seseorang pada masa mendatang tanpa memiliki akhlak mulia.
Semua orang tua akan sepakat untuk satu hal; berharap memunyai anak-anak yang dapat dibanggakan. Anak-anak yang kelak saat mereka dewasa menjadi satu di antara deretan manusia-manusia sukses, baik akademik maupun akhlaknya. Tidak ada orangtua yang mengingkari hal itu. Hanya saja, cita-cita boleh sama, tapi cara mewujudkannya belum tentu sama.
Pendidikan akhlak adalah sesuatu yang sudah terpola dan terukur. Matematika juga merupakan ilmu pengetahuan tentang bilangan yang terpola.
Menurut M. Quraish Shihab, ahli tafsir kontemporer Indonesia, “Akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku yang lahir dari manusia dengan sengaja, tidak dibuat-buat dan menjadi kebiasaan. Sejak kelahirannya di muka bumi, manusia membawa potensi untuk bertingkah laku baik dan buruk.” Tetapi, selanjutnya beliau mengatakan, “Akhlak dapat diubah! Akhlak dapat merupakan hasil dari pendidikan. Oleh karena itu, akhlak pun dapat diubah melalui pendidikan.”
Maka dari penggabungan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika akhlak dapat diubah melalui pendidikan, akhlak seharusnya bisa dijelaskan secara matematis, karena matematika dan akhlak adalah satu bahasa dan sudah terpola di alam semesta ini. Selain itu, aspek kajian ilmu matematika ini dalam dunia Islam memperkenalkan tertib aturan (sesuatu yang terpola), keseimbangan (sesuatu yang terukur sebagaimana persamaan-persamaan matematis), dan keserasian (dapat digunakan untuk menjelaskan ilmu pengetahuan lain secara umum).
Dengan demikian, benar apa yang dikatakan Afzalur Rahman dalam Quranic Sciences, “Alquran boleh jadi telah banyak mendorong manusia untuk melakukan penelitian tentang persamaan matematis.” Alquran bukan saja telah mendorong mereka untuk menghitung bilangan-bilangan secara tepat berdasarkan data-data yang mereka miliki menurut kaidah-kaidah saintifik, melainkan juga mendorong mereka memelihara hubungan yang erat dengan Sang Pencipta melalui hasil-hasil perhitungan yang dilakukannya.
Inilah yang menjadi inti pelajaran Matematika Akhlak karya Ir. Bekti Hermawan Handoyo yang diterbitkan oleh KawanPustaka. Buku ini dimaksudkan sebagai upaya memperkenalkan generasi muda tentang khasanah ilmu berhitung dan matematika yang berpedoman pada perilaku baik atau akhlak mulia sebagaimana tercantum dalam alquran. Buku ini juga dilengkapi dengan prisma kejujuran.