Buku ini menjadi kepingan catatan harian seorang Nirasha Darusman. Kehilangan 4 anggota keluarga dalam rentang waktu 7 tahun membuat hidupnya seketika mati rasa. Perjalanan berduka secara bertubi-tubi yang ditempuhnya mengajarkan banyak hal. Mengakui semua rasa, semua luka batin sesakit apa pun itu, ternyata mampu melepaskan emosi dan menciptakan rasa lega luar biasa.
Separuh kisah dalam buku ini menyampaikan pesan begitu dalam tentang perjalanan dan pelajaran sebuah kehidupan. Rasa bahagia atau hampa bisa datang kapan saja. Jika suatu saat duka datang tak terduga, terima dan berdamailah. Karena selama kita masih memiliki cinta, duka itu akan selalu ada. Dan selama duka itu ada, rasa rindu pasti akan selalu mendatangi kita. Berbagi cerita menjadi salah satu jalan untuk menavigasi kedukaan ini. Dan buku ini akan menemani siapa pun yang sedang berjuang mengarungi duka.
“All grief leads to prayer. Let’s pray that we get to meet them again, someday, in the afterlife.”