Apakah kemampuan anda untuk mengingat mulai berkurang? Atau anda mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan berpikir? Tahukah anda, bahwa ada beberapa cara untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan mengingat dan berpikir. Yang pertama, sudah anda lakukan: membaca. Yang kedua: menulis. Dan yang ketiga adalah melalui musik.
The Mozart Effect
Melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Frances Ranscher dan Dr. Gordon Show di Universitas California, AS, mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kemampuan intelegensia spasial seseorang. Intelegensia spalsial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan kreatif seseorang. Dicirikan dengan kemampuan yang baik untuk memberikan gambaran visual ketika menjelaskan sesuatu.
Penelitian awal ini kemudian dikembangkan oleh Don Campell. Ia jugalah yang mencetuskan teori The Mozart Effect dalam bukunya dengan judul yang sama. Selain mendengarkan musik klasik, ternyata mendengarkan komposisi Yanni, musisi beraliran new age, juga terbukti mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan memori atau daya ingat seseorang. Kemampuan kognitif ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengenali atau menafsirkan lingkungannya dalam bentuk bahasa, memori, visual, dan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan.
Sampai saat ini, The Mozart Effect masih menjadi sebuah perdebatan di kalangan para ahli. Namun, The Mozart Effect digali habis-habisan oleh industri musik. Berbagai CD Mozart dan musik klasik lainnya diproduksi dengan label: for babies. Dengan klaim, bayi yang mendengarkan musik klasik saat masih di dalam kandungan akan terlahir dengan IQ di atas rata-rata. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Karena, di tempat asalnya, Amerika, belum pernah dilakukan penelitian terhadap bayi ataupun anak-anak. Penelitian terhadap Mozart Effect selama ini dilakukan terhadap orang remaja dan orang dewasa.
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa benar kemampuan intellegensia spasial seseorang meningkat setelah mendengarkan musik klasik. Namun, peningkatan ini hanya bertahan selama 10-15 menit saja.
Piano dan Keyboard
Berdasarkan The Mozart Effect, beberapa penelitian lain dilakukan. Thomas Elbert, psikolog dari University of Konstantz, Jerman, menemukan bahwa syaraf motorik yang digunakan untuk menggerakan tangan kiri pada musisi lebih besar dari pada orang normal. Kemudian penelitian ini disempurnakan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh C. Pantev dari Institute of Experimental Audiology, Munster, Jerman. Area dari cortex yang berfungsi untuk mengenali pitch pada musisi 25 persen lebih besar dari pada orang normal. Menurut mereka, kebalikannya dari mendengarkan musik, ini ada hubungannya dengan memainkan alat musik. Dan, alat musik yang memberikan pengaruh terbesar bagi pemainnya adalah piano.
Sebuah studi lebih lanjut lagi mengenai hal ini dilakukan di Columbia County Schools di Harlem, Georgia, AS, oleh Joyce M. Cheek and Lyle R. Smith. Sebuah tes diberikan kepada sekelompok anak-anak yang memiliki kemampuan memainkan alat musik. Hasilnya, mereka yang melakukan kursus musik privat, memiliki nilai yang lebih besar ketimbang mereka yang mengambil kelas secara berkelompok. Dan, nilai tertinggi dalam tes ini dihasilkan oleh mereka yang memiliki kemampuan memainkan keyboard.
Gerakan Jari Anda
Penelitian-penelitian di atas merupakan fakta bahwa musik terbukti dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan otak anda.
Mungkin, anda tidak memiki kemampuan bermain alat musik. Tidak apa-apa. Anda bisa mempelajarinya dari sekarang. Karena KawanPustaka menerbitkan beberapa buku panduan musik yang ditulis oleh Eko S. Mulyanto.
Pria yang pernah memenangkan juara harapan 1 Festival Jazz Goes to Campus tahun 2000 ini, memilih untuk membuat buku panduan mereka yang ingin mempelajari sendiri cara bermain piano atau keyboard tapi juga tidak memiliki waktu untuk kursus musik.
Buku pertamanya, Metode Dasar Bermain Piano Pop, dilengkapi dengan ilustrasi gambar sehingga mudah untuk diikuti. Materi yang diberikan singkat namun padat menggunakan metoderi teori dan aplikasi. Selain itu, buku ini sengaja disusun dengan tingkat kesulitan bertahap.
Sedangkan buku keduanya, Iringan Musik Pop dengan Piano dan Keyboard, diperuntuk bagi anda yang ingin bermain band tapi tidak tahu harus memainkan apa atau memulai dari mana. Eko yang saat ini aktif sebagai seorang instruktur piano pop dan keyboard di Purwa Caraka Music Studio telah membuktikan sendiri kalau metode dalam bukunya banyak membatu siswa-siswanya. Bukunya juga dilengkapi dengan CD latihan dan ikon-ikon yang akan mempermudah anda belajar.
Tunggu apa lagi? Warnailah hari-hari anda dengan musik. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Apalagi jika pelajaran itu dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan kemampuan mengingat dan berpikir anda. Entah anda tua atau muda, mulailah gerakan jari-jari anda sekarang!
Dari berbagai sumber