Sekarang ini, semakin banyak anak-anak yang mulai turun semangatnya ketika diminta untuk berangkat ke masjid atau ogah-ogahan ketika guru ngaji datang ke rumah. Mereka lebih tertarik menonton acara televisi atau main game. Dari sisi orangtua, banyak yang tidak percaya diri untuk mendidik putra-putrinya sejak dini mencintai Al-Qur`an sehingga peluang untuk mendapatkan bekal akhirat, yaitu “ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh” lenyap ditelan waktu karena banyak orangtua yang memasrahkannya kepada orang lain.
Kondisi tersebut jika dibiarkan akan membuat semakin jauhnya anak-anak untuk menjadikan Al-Qur`an sebagai tuntunan hidupnya, karena sejak dini tidak tumbuh rasa untuk mencintai Al-Qur`an. Hal tersebut akan menambah banyaknya jumlah generasi yang baru memahami, bahkan baru memelajari Al-Qur`an sebagai manual hidup justru setelah hidupnya berjalan puluhan tahun. Hal tersebut memicu banyak peristiwa yang saling kontradiktif. Banyak orang mengaji tapi masih korupsi, banyak orang shalat tapi masih maksiat, banyak orang berhaji tapi masih mencuri.
Septi Peni Wulandari memberikan sebuah solusi dengan menciptakan metode Jari-Qur`an dalam bukunya, Jari-Qur`an: Metode Cepat Lancar Menulis & Membaca Al-Qur`an dengan Jari Tangan. Ia memiliki tujuan agar anak suka mengaji Al-Qur`an dan tidak sekadar bisa, agar anak mau mengkaji Al-Qur`an, serta membuat anak mau mengimplementasikan nilai dan pesan moral dari setiap ibadah.
Metode pengajaran Jari-Qur`an mengajak anak mengaji dalam suasana gembira dan penuh kasih sayang, anak-anak dan pendidik didorong menjadi teladan dan mau mengambil teladan sifat baik dari siapa pun, serta menjadikan keteladanan Rasulullah saw menjadi dasar utama dalam pembentukan akhlak anak-anak. Proses pengajarannya dilakukan dengan cara-cara yang disukai anak, yaitu dalam bentuk dongeng, permainan, hadiah, peraga, lagu, dan latihan.
Kelebihan Jari-Qur`an dibandingkan dengan metode-metode baca tulis Al-Qu`an lainnya terletak pada penempatan dan pengelompokan huruf hijaiyah ke dalam bentuk geometri sehingga memudahkan anak untuk mengingat bacaan dan tulisannya, cara yang digunakan sangat mudah dan menyenangkan dengan berbagai alat peraga, cerita, lagu, dan permainan, menggunakan berbagai macam warna sehingga menstimulasi kreativitas anak, serta menyempurnakan metode-metode sebelumnya yang hanya menekankan pada aspek kemampuan membaca Al-Qur`an.
Mungkin Anda tertarik untuk mencoba metode Jari-Qur`an ini. Anda bisa mendapatkannya secara lengkap pada buku terbitan Kawan Pustaka ini. Buku setebal 128 halaman ini dilengkapi pula dengan VCD cara pembelajaran metode Jari-Qur`an sehingga lebih memudahkan Anda belajar secara visual di layar televisi atau komputer.
Selamat belajar!