Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung memengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu resah setiap kali pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Sebab, dengan naiknya harga bahan bakar akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Kondisi demikian membuat sebagian orang mencari bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan berusaha menghemat konsumsi bahan bakar.
Berbagai cara dilakukan untuk menghemat bahan-bakar, mulai dari yang sederhana sampai yang cukup ekstrim. Bahkan, beragam alat untuk menghemat bahan bakar pun bermunculan di pasaran. Namun di samping harganya cukup mahal, juga hasilnya kurang maksimal. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah menghemat bahan bakar menggunakan air. Ini disebabkan ketersediaan air yang cukup melimpah. Meskipun teknologi ini telah lama diciptakan, bahkan telah ada jauh sebelum minyak bumi ditemukan, tetapi masih banyak yang belum mengetahui cara mengaplikasikannya di berbagai mesin, termasuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, solar, sepeda motor, atau dapat juga diaplikasikan pada mesin (diesel) pembangkit tenaga lainnya.
Buku “Hemat BBM dengan Air (Panduan Membuat Alat Penghemat BBM)” karya Urip Sudirman yang diterbitkan Kawan Pustakan ini juga menjelaskan secara terperinci teknik menghemat bahan bakar dengan air, mulai dari prinsip kerja, proses pembuatan komponen dan instalasinya, petunjuk pemakaian, perawatan dan cara mengoptimalkannya, dan tip menghemat bahan bakar secara umum.
Meskipun air yang digunakan hanya sebagai suplemen, tetapi hasilnya cukup memuaskan, penghematannya bisa mencapai 30% – 80%. Menariknya, komponen yang digunakan pun cukup sederhana dan dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekita kita, proses pembuatannya mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun, biaya yang dikeluarkan kecil, dan aman bagi pengendara maupun kondisi mesin.