Penamaan sesuatu adalah sudah lazim dilakukan, terutama memberikan nama untuk manusia. Bahkan dulu, Nabi Adam mendapatkan keutamaan dan kemuliaan khusus dari Allah karena Nabi Adam bisa menyebutkan nama-nama tertentu, sedangkan malaikat tidak.
Bagi umat Rasulullah saw, penamaan bayi tidak sekadar budaya, melainkan sunah. Di dalamnya terdapat etika dan ketentuan yang mesti diperhatikan. Dalam satu hadits disebutkan, seseorang datang kepada Nabi saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, memperbaiki adabnya (sopan santun) dan menempatkannya pada kedudukan (posisi) yang baik (fisik dan spiritual)" (HR Aththusi).
Dari sini, jelas ada aturan etika pemberian nama bagi orangtua kepada anaknya, yaitu memberikan nama yang baik. Artinya, baik di sini bisa karena terdiri dari nama-nama nabi, nama-nama Allah yang baik (asmaul husna), nama-nama orang saleh (ulama; mujahid; shahabat; khulafaurrasyidin; istri dan putra-putri Nabi Muhammad saw.), atau nama-nama yang memiliki makna baik (positif).
Masalahnya kemudian, tidak jarang orangtua merasa kebingungan memberikan nama kepada anaknya. Pasalnya, selain tidak memiliki pembendaharaan nama-nama yang baik tadi, juga dikarenakan minimnya pengetahuan tentang makna nama-nama dan bahasa Arab.
Akibatnya, orangtua dengan ringannya memberikan nama anaknya dengan nama-nama yang tidak jelas arti dan maknanya, atau hanya dengan nama-nama tokoh yang tidak jelas sejarah hidupnya, atau dengan nama-nama yang sekadar mudah diucapkan, atau mungkin atas karena terdengar keren. Padahal, nama sangat berpengaruh terhadap kepribadian, jati diri, dan kehidupannya kelak. Karena nama yang buruk, tidak jarang membuat seseorang minder dan dilecehkan, dijadikan lelucon, atau dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Oleh sebab itu, orangtua mesti sadar, berhati-hati, dan menaruh perhatian serius dalam memberikan nama kepada anaknya. Nama adalah identitasnya, selama hidup dan setelah meninggalnya. Dengan nama itulah, manusia memanggilnya ketika masih hidup dan mengenangnya ketika sudah meninggal. Bahkan, dengan nama itu pula malaikat dan Tuhan memanggilnya di akhirat.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, KawanPustaka menerbitkan buku 1.972 Nama Bayi Islami. Dari buku yang disusun oleh H. Muhammad Iqbal, Lc ini, pembaca bisa mendapatkan 1.972 nama-nama bayi pilihan, indah, bermakna, dan islami. Dari nama-nama tersebut, Anda bisa merangkainya menjadi rangkaian nama bayi sesuai dengan keinginan masing-masing.
Selain itu, segala yang dibutuhkan sebagaimana terdapat pada penjelasan di atas juga terdapat di dalam buku ini. Agar lebih sempurna, buku ini dilengkapi juga dengan penulisan Arab dan padanan nama, translasi, dan etika penggunaan nama dengan nama-nama Allah.