Menghadapi Morning Sickness Bagi Ibu Hamil

diary-hamil

diary-hamilKetika hasil di test pack menunjukkan dua garis, apa yang ada di pikiran Anda? Senang, kaget, dan haru pasti bercampur jadi satu. Berbagai bayangan tentang sembilan bulan ke depan pun terpikirkan. Mulai dari ngidam, senam hamil, sampai proses melahirkan. Tapi sebelum hal tersebut terjadi, ada beberapa ibu yang mengalami morning sickness. Apa itu morning sickness?

diary-hamil

 Ketika hasil di test pack menunjukkan dua garis, apa yang ada di pikiran Anda? Senang, kaget, dan haru pasti bercampur jadi satu. Berbagai bayangan tentang sembilan bulan ke depan pun terpikirkan. Mulai dari ngidam, senam hamil, sampai proses melahirkan. Tapi sebelum hal tersebut terjadi, ada beberapa ibu yang mengalami morning sickness. Apa itu morning sickness?

Ketika Anda memasuki trimester pertama kehamilan, fase pertama yang biasa terjadi adalah morning sickness. Morning sickness adalah pening, mual, dan muntah-muntah yang biasa dialami pada pagi sampai siang hari. Umumnya, morning sickness muncul pada usia kehamilan di minggu keempat hingga keenam, dan terus berlanjut hingga maksimal di minggu keenam belas.

Kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness. Seperti yang dialami oleh Sendy Monarchi, seorang fashionista Instagram dan salah satu pengurus Hijabers Community. Ia mual-mual dan malas makan pada awal kehamilan. Saat memasuki bulan ketiga, morning sickness berangsur-angsur menghilang dengan sendirinya. Asupan nutrisi yang dikonsumsi pun tidak lagi bermasalah dan ia bisa makan seperti biasanya. Sama halnya dengan Mimi Alysa, seorang founder and principal designer of SimplyMii, KidsMii, dan Mimi Alysa Brand. Ia mengalami morning sickness di trimester pertama dan itu hanya sebatas mual & mengantuk.

Tapi ternyata tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness. Seperti yang dialami Afra Nurina Amarilla, seorang desainer muda dan co-owner clothing line dengan label Treimee. Ia tidak merasakan mual atau morning sickness. Sesekali memang terasa mual, tetapi itu sangat jarang terjadi. Mual yang dirasakan itu pun karena telat makan saja.

Lalu bagaimana menanggulangi morning sickness? dr. Dian Indah Purnama, Sp.OG. menjelaskan, bahwa cara yang mudah untuk mengatasi mual dan muntah dalam kehamilan adalah dengan makan sedikit-sedikit tapi sering atau small frequent feeding. Jangan memaksa untuk menghabiskan seporsi makanan. Ketika baru mengonsumsi 2-3 suap sudah merasa mual, hentikan makan. Coba makan kembali dalam waktu 1-2 jam setelahnya. Dianjurkan juga untuk membawa camilan untuk dikonsumsi setiap 2 jam sekali. Cemilan bisa berupa biskuit, namun jika bisa mengonsumsi buah-buahan, akan lebih baik.

Cara lain adalah dengan mengonsumsi jahe, baik berupa seduhan, seperti wedang jahe maupun permen. Sudah diteliti bahwa jahe memiliki khasiat mengurangi mual dan muntah, khususnya pada kehamilan.

Sudah siap menghadapi morning sickness?


 diary-ibu-hamilSerba-serbi mengenai kehamilan dapat Anda baca dalam buku Diary Ibu Hamil dari Ade Aprilia didampingi konsultan ahli dr. DIP, Sp.OG. Tidak hanya informasi penting mengenai kehamilan, berbagai pengalaman seru dari tiga ibu hamil hijabers dapat memperluas wawasan Anda tentang kehamilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kawan Pustaka | Penerbit Buku